Minggu, 17 Juli 2011

BlackBerry di Aceh, juga di Mana-Mana!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Blackberry!
Blackberry!
Blackberry!
Coba liat kawan..Indonesia skrg kebanjiran Blackberry alias BB kaan? Rasanya kalau belum pakai yang namanya BB pasti dianggap ketinggalan jaman, ya termasuk saya masi setia sama hape yang lama, belum peduli sama aneka smartphones, ipad lah, tablet, ntah apa lagii.. (tapi jangan dianggap gaptek ya..gini2 masi melek teknologi..hahahaha)


Tadi siang saya nonton acara TV di salah satu stasiun lokal Indonesia, dalam acara tsb diperlihatkan budidaya tanaman Blackberry..!!! Baru tau saya lhoo..rupanya blackberry (buah beri hitam) itu adalah sejenis tumbuhan semak2..mungkin kalau di daerah kebun2 (aka lampoh dlm bahasa aceh) tu pasti dibabat sama empunya krn mirip sama tumbuhan semak.. Jadi mungkin belum semua kawan2 tau blackberry tanamannya seperti apa..
Gini ceritanya.. ^__^

BlackBerry
Blackberry merupakan tanaman yang berasal dari Asia, Eropa, Amerika Utara, dan Selatan. Tanaman ini telah digunakan di Eropa sejak 2.000 tahun yang lalu untuk makanan, obat dan sebagai tanaman pagar.  
Buah blackberry sebagai salah satu anggota keluarga berry juga sangat bermanfaat untuk menjaga kecantikan.



Blackberry mengandung polifenol dan anthocyanins yang bagus untuh mencegah kerusakan sel kulit karena radikal bebas. Selain itu, blackberry juga kaya vitamin E yang bagus untuk kulit, sementara vitamin C nya akan meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bentuk blackberry seperti anggur, namun dengan buah yang kecil dan bergerombol. Ketika masih muda, blackberry berwarna hijau, tetapi jika sudah masak blackberry berwarna ungu kehitaman. Manfaat blackberry ini salah satunya menjaga kulit tetap muda dan kencang. Sebab, blackberry menjaga sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, polusi dan kotoran.
Nah..banyak sekali ya manfaatnya..cara menikmati buahnya pun tidak hanya dengan langsung makan buahnya, tapi bisa juga diolah jadi selai, eskrim, manisan, gula gula, dll.. Waaa...sedap sedap sedap :)

BlackBerry Aceh
Kawan2..ada yang sudah pernah dengar belum BB Aceh tu seperti apa hayooo.. :D Dalam bulan Juli ini, Aceh lagi kebanjiran buah blackberry khas nya..yaitu buah jamblang (boh jambee kleeng) Jamblang tergolong tumbuhan buah-buahan yang berasal dari Asia dan Australis tropic. Biasa ditanam di pekarangan atau tumbuhan liar, terutama di hutan jati. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
Pohon dengan tinggi 10-20 m ini berbatang tebal, tumbuhan bengkok dan bercabang banyak. Daun tunggal , tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. helai daun lebar berbentuk baji, tetapi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengkilap, panjang 7-16 cm, lebar -9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai dengan cabang yang berjatuhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat telur, benang sari banyak, berwarna putih, dan baunya harum. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih buah hijau, setelah masak warnanya merah putih. Berakar tunggang, bercabang – cabang, berwarna cokelat muda.
Biasanya buah jamblang yang masak dimakan segar. Rasanya agak asam sepat, kulit kayu bisa digunakan sebagai pewarna.



Sifat dan Kasiat
Daging buah rasanya asam manis, sifatnya sejuk, astrigen kuat, berbau aromatic. Berkasiat melumas organ paru, menghentikan batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), memperbaiki gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Kulit kayu berkasiat untuk peluruh haid.
Kandungan Kimia
Jamblang mengandung minyak asiri, fenol (methylxanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam organic, triterpenoid, resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan tanin.
Bagian yang Digunakan
Bagian tanama yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daging buah dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Jika daging buah dimakan, akan menyebabkan rongga mulut dan lidah berwarna ungu.
Indikasi
Daging buah digunakan untuk pengobatan :
  • Kencing manis (diabetes mellitus),
  • Batuk kronis, sesak napas (asma),
  • Batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada,
  • Nyeri lambung dan diare.
Biji digunakan untuk pengobatan :
  • Kencing manis (diabetes mellitus),
  • Diare, disentri,
  • Gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambug, keram perut,
  • Keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan
  • Pembesaran limpa.
    • Kencing Manis (diabeter mellitus)
    • Diare
    Subhanallah..banyak sekali ya manfaat alam yang Allah berikan buat kita.. :)

Sabtu, 09 April 2011

Kue Bhoi Khas Aceh

Ayooo...kunjungi kedai kami...
Open this link please..
http://www.facebook.com/pages/Banda-Aceh-Indonesia/Kue-Bhoi-Khas-Aceh-Shop/150365338347915
E-Commerce Business, Acehnese On Line Cake Shop Available/Tersedia : Bhoi, Timphan, Keukarah, Dendeng, Kopi Sulthan, Kopi Na, dll The Real Delicious Acehnese Taste :) For those who are interested in purchasing our products, please contact us via: Order/Pemesanan : SMS 085277507959 Fresh From The Oven ^_^

Rabu, 01 Desember 2010

Mengemis Kasih


Duhai Rabb...

Aku tanpa cinta-Mu, bagai layang-layang putus tali...

Aku tanpa cinta-Mu, tiada arti hidup ini...

Aku tanpa cinta-Mu, merana diri  merindui......

Kuatkan aku ya Pemilik Cinta..dari selain Mahabbah kepada-Mu..


Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Dihiasi dengan cinta dan kasih sayang. Yang memperhalus hati memperindah kehidupan. Tetapi cinta ini pula yang  tak jarang membuat orang dililit nestapa, duka, lara bahkan tak jarang berperilaku hina dan nista.
Cinta manakah yang benar-benar membawa berkah? Cinta yang membawa berkah adalah cinta yang dibalut karena hati takut kepada Allah semata. Sedangkan cinta yang membawa nista adalah cinta yang berbaur hanya dengan nafsu syahwat belaka.
Oleh karena itu keindahan cinta akan terasa indah jikalau ijab qabul menjadi pengokoh cinta di jalan yang Allah ridhai
Saudaraku, waspadalah terhadap cinta yang tidak diridhai oleh Allah
Dan pilihlah cinta yang disukai yang  membawa kepada rahmah dan kemuliaan di sisi Allah

Tuhan ...
Dulu aku pernah menagih simpati
kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu teririslah aku di lorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi kian parah
Semalam sudah sampai ke penghujungnya
Kisah seribu duka kuharap sudah berlaku
Tak ingin lagi kuulangi kembali
kerak dosa yang mengiris hati
Tuhan... dosaku menggunung tinggi
 tapi rahmatMu melangit luas
Harga selautan syukurku
hanyalah setitik nikmatMu di bumi
Namun pengampunanMu tak pernah bertepi
Tuhan..
Walau taubat seringku mungkin
Bila selangkah kurapat padaMu
Seribu langkah Kau rapat padaku

Kamis, 25 November 2010

DAKWAH DUSTA DALAM SELINGAN CINTA

Ada sebuah kisah cantik yang dikutip oleh Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan dalam Taujih Ruhiyah-nya. Kisah menarik ini, atau yang semakna dengannya juga termaktub dalam karya agung Ibnul Qayyim Al Jauziyah yang khusus membahas para pencinta dan pemendam rindu, Raudhatul Muhibbin. 

Ini kisah tentang seorang gadis yang sebegitu cantiknya. Dialah sang bunga di sebuah kota yang harumnya semerbak hingga negeri-negeri tetangga. Tak banyak yang pernah melihat wajahnya, sedikit yang pernah mendengar suaranya, dan bisa dihitung jari orang yang pernah berurusan dengannya. Dia seorang pemilik kecantikan yang terjaga bagaikan bidadari di taman surga.


Sebagaimana wajarnya, sang gadis juga memendam cinta. Cinta itu tumbuh, anehnya, kepada seorang pemuda yang belum pernah dilihatnya, belum pernah dia dengar suaranya, dan belum tergambar wujudnya dalam benak. Hanya karena kabar. Hanya karena cerita yang beredar. Bahwa pemuda ini tampan bagai Nabi Yusuf zaman ini. Bahwa akhlaqnya suci. Bahwa ilmunya tinggi. Bahwa keshalihannya membuat iri. Bahwa ketaqwaannya telah berulangkali teruji. Namanya kerap muncul dalam pembicaraan dan doa para ibu yang merindukan menantu.

Gadis pujaan itu telah kasmaran sejak didengarnya sang bibi berkisah tentang pemuda idaman. Tetapi begitulah, cinta itu terpisah oleh jarak, terkekang oleh waktu, tersekat oleh rasa asing dan ragu. Hingga hari itu pun tiba. Sang pemuda berkunjung ke kota si gadis untuk sebuah urusan. Dan cinta sang gadis tak lagi bisa menunggu. Ia telah terbakar rindu pada sosok yang bayangannya mengisi ruang hati. Meski tak pasti adakah benar yang ia bayangkan tentang matanya, tentang alisnya, tentang lesung pipitnya, tentang ketegapannya, tentang semuanya. Meski tak pasti apakah cintanya bersambut sama.
Maka ditulisnyalah surat itu, memohon bertemu.

Dan ia mendapat jawaban. ”Ya”, katanya.  

Akhirnya mereka bertemu di satu tempat yang disepakati. Berdua saja. Awal-awal tak ada kata. Tapi bayangan masing-masing telah merasuk jauh menembus mata, menghadirkan rasa tak karuan dalam dada. Dan sang gadis yang mendapati bahwa apa yang ia bayangkan tak seberapa dibanding aslinya; kesantunannya, kelembutan suaranya, kegagahan sikapnya. Ia berkeringat dingin. Tapi diberanikannya bicara, karena demikianlah kebiasaan yang ada pada keluarganya.  


”Maha Suci Allah”, kata si gadis sambil sekilas kembali memandang, ”Yang telah menganugerahi engkau wajah yang begitu tampan.

Sang pemuda tersenyum. Ia menundukkan wajahnya. ”Andai saja kau lihat aku”, katanya, ”Sesudah tiga hari dikuburkan. Ketika cacing berpesta membusukkannya. Ketika ulat-ulat bersarang di mata. Ketika hancur wajah menjadi busuk bernanah. Anugerah ini begitu sementara. Janganlah kau tertipu olehnya.” 

”Betapa inginnya aku”, kata si gadis, ”Meletakkan jemariku dalam genggaman tanganmu.”
Sang pemuda berkeringat dingin mendengarnya. Ia menjawab sambil tetap menunduk memejamkan mata. ”Tak kurang inginnya aku berbuat lebih dari itu. Tetapi coba bayangkan, kulit kita adalah api neraka; yang satu bagi yang lainnya. Tak berhak saling disentuhkan. Karena di akhirat kelak hanya akan menjadi rasa sakit. dan penyesalan yang tak berkesudahan.”
Si gadis ikut tertunduk. ”Tapi tahukah engkau”, katanya melanjutkan, ”Telah lama aku dilanda rindu, takut, dan sedih. Telah lama aku merindukan saat aku bisa meletakkan kepalaku di dadamu yang berdegub. Agar berkurang beban-beban. Agar Allah menghapus kesempitan dan kesusahan.”


”Jangan lakukan itu kecuali dengan haknya”, kata si pemuda. ”Sungguh kawan-kawan akrab pada hari kiamat satu sama lain akan menjadi seteru. Kecuali mereka yang bertaqwa.”

Kita cukupkan sampai di sini sang kisah. Mari kita dengar komentar Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan tentangnya. ”Apa yang kita pelajari dari kisah ini?”, demikian beliau bertanya. ”Sebuah kisah yang indah. Sarat dengan ’ibrah dan pelajaran. Kita lihat bahwa sang pemuda demikian fasih membimbing si gadis untuk menghayati kesucian dan ketaqwaan kepada Allah.” 


”Tapi”, kata beliau memberi catatan. ”Dalam kisah indah ini kita tanpa sadar melupakan satu hal. Bahwa sang pemuda dan gadis melakukan pelanggaran syari’at. Bahwa sang pemuda mencampuradukkan kebenaran dan kebathilan. Bahwa ia meniupkan nafas da’wah dalam atmosfer yang ternoda. Dan dampaknya bisa kita lihat dalam kisah; sang gadis sama sekali tak mengindahkan da’wahnya. Bahkan ia makin berani dalam kata-kata; mengajukan permintaan-permintaan yang makin meninggi tingkat bahayanya dalam pandangan syari’at Allah.”

Ya. Dia sama sekali tak memperhatikan isi kalimat da’wah sang pemuda. Buktinya, kalimatnya makin berani dan menimbulkan syahwat dalam hati. Mula-mula hanya mengagumi wajah. Lalu membayangkan tangan bergandengan, jemarinya menyatu bertautan. Kemudian membayangkan berbaring dalam pelukan. Subhanallah, bagaimana jika percakapan diteruskan tanpa batas waktu?
”Kesalahan itu”, kata Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan memungkasi, ”Telah terjadi sejak awal.” Apa itu? ”Mereka berkhalwat! Mereka tak mengindahkan peringatan syari’at dan pesan Sang Nabi tentang hal yang satu ini.”
Ya. Mereka berkhalwat! Bersepi berduaan. Ya. Sang pemuda memang sedang berda’wah. Tapi, ini adalah DAKWAH DUSTA! DAKWAH DUSTA! DAKWAH DUSTA!!!

Di jalan cinta para pejuang, kita harus menjaga diri atas hubungan2 antara manusia. Bahwa berbicaranya wanita dan lelaki memiliki adab2 tersendiri. Bahwa di antara kata2, ada yang berubah menjadi sihir berbahaya. Ketika kata2 bernada menjadi pembicaraan khusus, maka ia berdenting, meresonansi dawai2 syahwat dalam hati.

Di jalan cinta para pejuang kita lalu tahu, bahwa dekatnya fisik dan panjangnya interaksi tak dianjurkan ketika kita berkomitmen menjaga kesucian diri. Maka, mari kita hati-hati terhadap jebakan syaithan. Karena yang tampak indah selalu harus diperiksa dengan ukuran kebenaran.  

taken from: Jalan Cinta Para Pejuang/Cinta Bersujud Di Mihrab Taat/Selingan Cinta dari Khazanah Lama by Salim A. Fillah

Senin, 22 November 2010

Buat Perhiasan Dunia : Muslimah, Manusia yang Shalihah

Assalamu'alaikum Wr. Wb sahabatku semua..Udah lama ya ga dengar kabarnya Teh Ninih (isterinya AA Gym).. Berikut ada beberapa untaian kata-kata indah dari beliau yang saya share di "kertas" lecek ini..Semoga bermanfaat ya.. :)
Malu karena Allah,
adalah perona pipi Muslimah

Penghias rambutnya,
adalah jilbab yang terulur sampai ke dadanya

Zikir yang senantiasa membasahi bibir,
adalah lipstik Muslimah

Kacamatanya,
adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat

Kaki indahnya,
selalu menghadiri majlis ilmu

Tangannya,
selalu berbuat baik kepada sesama

Pendengarannya yang ma'ruf,
adalah anting Muslimah

Gelangnya,
adalah tawadhu'

Kalungnya,
adalah kesucian






---------------------------------Teh Ninih-----------------------------------

Wanita Shalihah, Siapa yang Memetikmu?

Kisah ini saya ambil dari catatan seorang ukhti di situs facebook.com.. Saya rasa baguus sekali..Selamat membaca... 
Diibaratkan wanita sama dengan buah apel...

“Suatu saat di pagi yang cerah. Angin bertiup tenang. Sinar mentari lembut menerangi alam.Tapi sayang, itu semua tidak dapat meredam kegundahan hati sebuah apel yang berada tinggi nun di pucuk. Sejak seminggu lalu Apel itu sibuk berfikir, kenapa aku tidak dipetik orang? Padahal… kulitku licin mulus. Warnaku merah bersinar. Siapa yang melihat pasti meluap-luap seleranya. Pasti mereka terbayang betapa manisnya rasaku. Tapi... kenapa aku tidak dipetik orang?

Apel tersebut memandang ke bawah. Heran, kenapa manusia lebih memilih kawan-kawannya yang berada di bawah sana. Bukankah mereka tidak mendapat udara yang bersih dan cahaya mentari seperti aku yang berada di puncak ini? Bukankah kawan-kawanku itu banyak yang telah rusak karena seranggga?

Apel tersebut bingung memikirkan kenapa rekan-rekannya yang telah banyak tersentuh dan penuh debu menjadi pilihan, bukan dirinya yang belum tercemar dan dijamah orang. Apa kekurangan diriku?

Perasaan rendah diri mulai merasuk. Makin lama makin kuat, diselangi rasa kecewa dan bimbang. Murungnya tidak terbendung lagi. Lalu, pada pagi yang damai dan indah itu, apel tersebut memutuskan menggugurkan dirinya ke tanah. Ketika sudah berada dibawah, hatinya gembira bukan kepalang. Sedetik lagi aku akan dipilih manusia. Warna merahku yang berkilau dan kulitku yang licin mulus ini pasti mencairkan liur mereka.

Sang apel menanti manusia beruntung itu. Sayang sekali, sampai malam tiba, tiada seorang pun datang mengambilnya. Rasa gembira pun bertukar menjadi risau dan sedih.

Siang berganti malam, hari berganti minggu. Kasihan..akhirnya apel tersebut busuk di tanah menjadi makanan ulat dan serangga. Membusuk dan terinjak-injak manusia.”


Wanita itu ibarat apel. Buah yang tidak berkualitas amat mudah dipetik, dijamah dan diambil orang. Tapi apel yang berkualitas, tidak terjangkau dan sulit dijamah orang. Susah dipetik, susah digapai. Mahkota seorang gadis adalah Keimanan dan ketakwaannya. Apabila hilang iman dan takwanya, hancurlah pesonanya. Wanita sanggup jatuhkan martabat tingginya supaya dijamah orang lain.

Wahai wanita shalehah yang tinggi martabatnya… yang terpelihara kehormatan dan izzahnya...

Bersabarlah! Disaat tak ada yang memetik karena ketinggianmu. Janganlah obral jiwamu hingga kau rela dipetik dan dijamah oleh siapapun. layaknya seperti apel yang mudah dipetik di pinggir jalan. Tungulah, Allah pasti mengirimkan orang yang bersedia memetikmu di ketinggian. Ketinggian yang hanya bisa dipanjat dengan energi keimanan dan ketakwaaan seseorang.

Ya Allah… Kutahu, betapa banyak “perhiasan dunia terindah ini” mulai gundah. Gelisah menantikan seseorang. Sepertiga abad penantian kadang tak cukup mendatangkan satria-satria pemetik apel yang dinantikan. Wahai zat yang menguasai seluruh makhluk, jangan biarkan wanita-wanita mulia ini lelah di ketinggian, hingga ia menjatuhkan diri tersungkur dari kemuliaan. Teguhkan hati mereka. Selamatkan mereka.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya mereka sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepada mereka… Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada wanita-wanita shalehah jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati. Wallahu a’lamu bishshawab.
(Ken Ahmad)

Minggu, 21 November 2010

Lyric Hero-Mariah Carey


There's a hero
If you look inside your heart
You don't have to be afraid
Of what you are
There's an answer
If you reach into your soul
And the sorrow that you know
Will melt away
And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you'll finally see the truth
That a hero lies in you

It's a long road
When you face the world alone
No one reaches out a hand
For you to hold
You can find love
If you search within yourself
And the emptiness you felt
Will disappear

And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you'll finally see the truth
That a hero lies in you

Lord knows
Dreams are hard to follow
But don't let anyone
Tear them away
Hold on
There will be tomorrow
In time
You'll find the way

And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you'll finally see the truth
That a hero lies in you